GridKids.id - Kids, setiap 26 Desember Indonesia mengenang kembali bencana alam tsunami Aceh. Saat ini, 17 tahun telah berlalu sejak kejadian yang menelan korban jiwa dalam jumlah besar tersebut. Tsunami Aceh pada 2004 ditandai dengan ketinggian gelombang air, gempa besar yang menjadi penanda, hingga total kerusakan dan korban jiwa. Baca Juga:
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami Aceh 2004. Bencana ini sontak menjadi bencana nasional dan menjadi pemberitaan utama media hingga beberapa bulan setelahnya. Presiden ke-6, Soesilo Bambang Yudhoyono bahkan menetapkan 3 hari berkabung sebagai bentuk simpati negara dan bangsa Indonesia pada bencana yang melanda.
Mereka datang untuk memperingati 18 tahun tsunami Aceh dengan berziarah dan berdoa. Tidak sedikit orangtua yang mengajak serta anak-anak mereka, hampir semua bertujuan sama, yakni mengenalkan anak-anak mereka akan bencana tsunami yang pernah melanda Aceh. Baca juga: Mengenang Tsunami Aceh di Desa Wisata Gampong Ulee Lheue
Pembaca yang budiman, Bencana gempa bumi dan tsunami yang menghantam Aceh dan Sumatera Utara pada 26 Desember 2004 lalu hingga kini masih menyisakan kepedihan. Kita serasa masih merasakan isak tangis ratusan ribu korban yang kehilangan sanak-keluarga, harta benda, dan entah apa lagi.
Due to the 2004 Indian Ocean tsunami, most of western coastal cities in Aceh, Indonesia were severely affected. A large number of human casualties was reported from Banda Aceh and Aceh Besar District, and approximately 96,000 mortalities were recorded from these two areas out of 130,000 mortalities from all tsunami-affected areas in Aceh [27].
MtKUN.
artikel bencana alam tsunami aceh 2004